Minggu, 01 Januari 2012 |
0
komentar
A. Jaringan Tumbuhan
Berdasarkan sifatnya, ada dua macam jaringan yang menyusun tubuh
tumbuhan, yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa. Jaringan muda
mempunyai sifat selalu membelah sehingga mempunyai fungsi menambah
panjang akar maupun batang.
Mungkin anda membutuhkan Mungkin anda membutuhkan rpp dan silabus
biologi sma, rpp dan silabus biologi smk atau rpp dan silabus biologi
smp untuk menunjang proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi.
1. Jaringan muda (meristem)
Jaringan yang sel-selnya selalu aktif membelah disebut jaringan
meristem. Sel-sel hasil pembelahan jaringan ini akan mengalami
pendewasaan dan deferensiasi membentuk berbagai jaringan lain yang
mempunyai fungsi tertentu. Ciri-ciri dari jaringan meristem adalah
memiliki dinding sel yang tipis, bentuk selnya isodiametris, kaya akan
protoplasma, tidak mengandung makanan cadangan, dan vakuolanya
kecil-kecil.
2. Jaringan dewasa
Jaringan Epidermis adalah jaringan terluar sebagai penutup seluruh
permukaan tubuh tumbuhan. Fungsinya adalah untuk melindungi tubuh
tumbuhan dari serangan hewan atau manusia. Sel-sel epidermis mengalami
beberapa modifikasi menjadi berbagai bentuk yaitu stomata (sebagai
tempat pertukaran gas), trikomata (dibagi menjadi dua yaitu trikoma
glandular dan trikoma non glandular), lenti sel (fungsinya sebagai
tempat pertukaran gas O2 dan CO2), bulu-bulu akar (berfungsi untuk
memperluas bidang penyerapan air dan mineral dari dalam tanah agar
berlangsung dengan cepat), spina (dibedakan menjadi dua yaitu spina asli
dan spina palsu), velamen (berfungsi sebagai alat penyimpan air), sel
kipas (berfungsi sebagai penyimpan air), dan sel kersik (disebut juga
sel silica).
Jaringan parenkim (dasar) merupakan jaringan penyusun sebagian besar
organ tumbuhan, baik pada akar, batang, daun, maupun biji.
Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dikelompokkan menjadi empat
yaitu parenkim asimilasi (untuk fotosintesis), parenkim udara (untuk
menyimpan udara), parenkim penyimpan cadangan makanan (untuk menyimpan
cadangan makanan), parenkim air (untuk menyimpan air), parenkim
pengangkut (untuk mengangkut air dan unsure hara serta parenkim yang
mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis), parenkim pengangkut
luka (memiliki kemampuan regenerasi dengan cara membelah diri)
Berkas Pengangkut merupakan jaringan pada tumbuhan yang berfungsi untuk
proses transportasi yang terdiri dari xylem dan floem.
Xylem berguna untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun.
Floem berguna untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh.
Jaringan penguat pada tumbuhan ada dua macam, yaitu kolenkim dan
sklerenkim.
Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat yang berasal dari
jaringan parenkim yang mengalami penebalan selulosa pada bagian
sudut-sudutnya sehingga sifat selnya merupakan sel yang hidup. Jaringan
kolenkim berfungsi sebagai penguat pada tumbuhan muda dan tumbuhan
herba, baik pada organ akar, batang, daun, maupun bunga dan buah.
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat yang sel-selnya sudah
mati dengan penebalan lignin secara melingkar. Jaringan sklerenkim
banyak ditemukan pada tumbuhan yang sudah tidak mengalami pertumbuhan
dan perkembangan, yaitu pada tumbuhan monokotil dan dikotil yang sudah
tua. Sel sel sklerenkim dibedakan menjadi sklereid dan serat (serabut).
B. Jaringan Hewan
Struktur tubuh hewan tersusun atas sel, jaringan, organ dan system
organ. Berbagai struktur organ akan menyusun individu. Sel hewan adalah
unit terkecil secara structural dan fungsional penyusun individu hewan.
Untuk mendukung fungsi tersebut sel tersusun oleh organel. Jaringan
adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama
terdapat empat jaringan utama penyusun individu, yaitu jaringan
epithelium, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf.
1. Jaringan epithelium
Berfungsi untuk melindungi permukaan luar dan dalam organ.
2. Jaringan ikat biasa
Berfungsi untuk melindungi jaringan dan organ dan mengikat sel-sel untuk
membentuk jaringan dan mengikat jaringan dan jaringan untuk membentuk
organ.
Jaringan ikat tersusun atas matriks dan sel-sel penyusun jaringan ikat.
Matriks adalah bahan dasar sesuatu melekat.
3. Osteon (Jaringan Tulang Sejati)
Berdasarkan kepadatan matriks ada atau tidak ada rongga di dalamnya ,
tulang dibedakan menjadi dua, yaitu:
Tulang kompak (keras) Tersusun atas matriks yang rapat.
Tulang Spons (bunga karang) Matriksnya tersusun longgar.
4. Jaringan darah
Berfungsi untuk pengangkutan CO2 dan O2, sari-sari makanan, hormon, sisa
metabolisme dan alat pertahanan tubuh.
Komponen penyusunnya adalah
a. Eritrosit
Tidak mempunyai inti sel dan sitoplasmanya mengandung hemoglobin.
b. Leukosit
Mengandung inti sel dan dapat bergerak. Terbagi menjadi dua, yaitu
leukosit agranuler dan leukosit granuler.
c. Trombosit
Tidak memiliki inti dan mudah pecah apabila menyentuh permukaan yang
kasar. Dapat melepaskan enzim tromboplastin yang berperan dalam
pembekuan darah.
5. Limfe (Jaringan Getah Bening)
Tersusun atas sel-sel limfosit dan makrophag serta serat-serat retikuler
yang menjadi rangka untuk menahan timbunan lim[posit dan macrophage.
6. Jaringan Otot
Tersusun atas sel-sel otot. Mempunyai sifat kontraktibilitas dan
relaksibilitas. Jaringan otot berdasarkan struktur penyusunnya dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
a. Otot Polos
Bekerja lamban tidak di bawah pengaruh otak.
b. Otot Jantung
Merupkan otot khusus penyusun organ jantung. Keistimewaanya adalah
bekerja tidak di bawah pengaruh otak namun dapat berkontraksi secara
ritmis dan terus menerus.
c. Otot lurik
Berkontraksi cepat tetapi tidak mampu bekerja dalam waktu yang lama.
Otot lurik bekerja dibawah pengaruh otak dan melekat pada rangka tubuh
sehingga sehingga sering disebut sebagai otot rangka.
7. Jaringan Lemak
Tersusun atas sel-sel lemak dan matriks. Jaringan lemak bersal dari
sel-sel mesenkim. Fungsi jaringan lemak adalah untuk cadangan
energi,penjaga kestabilan tubuh danproteksi mekanis.
8. Jaringan Syaraf
Jaringan syaraf tersusun atas sel-sel syaraf (neuron). Jaringan syaraf
merupakan perkembangan dari lapisan embrional ectoderm. Jaringan syaraf
sangat penting untuk mengatur kerja organ-organ tubuh bersama system
hormon. (Mochamad Indrawan,60:2003)
II. Alat dan Bahan
Alat :
Mikroskop monokuler cahaya
Preparat awetan
Bahan :
Penampang melintang batang Zea mays / jagung (awetan)
Irisan melintang daun Ficus sp / Beringin (awetan)
Darah manusia (awetan)
Villi intestinalis (awetan)
III. Cara Kerja
1. Penampang melintang batng Zea mays / jagung (awetan)
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan diamati
b. Mengambil Zea mays awetan yang telah disediakan
c. Meletakkan kaca preparat ke tempat preparat mekanik
d. Melihat hasil peamatan melalui lensa okuler
e. Menggambar hasil pengamata
2. Irisan melintang daun Ficus sp / beringin (awetan)
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan diamati
b. Mengambil Ficus sp awetan yang telah disediakan
c. Meletakkan kaca preparat ke tempat preparat mekanik
d. Melihat hasil peamatan melalui lensa okuler
e. Menggambar hasil pengamatan
3. Darah manusia (awetan)
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan diamati
b. Meletakkan preparat Eritrosit yang sudah diawetkan ke tempat
preparat mekanik
c. Melihat hasil pengamatan melalui lensa okuler
d. Menggambar hasil pengamatan
4. Villi intestinalis (awetan)
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan diamati
b. Meletakkan preparat Villi intestinalis yang sudah diawetkan ke
tempat preparat mekanik
c. Melihat hasil pengamatan melalui lensa okuler
d. Menggambar hasil pengamata
IV. Hasil pengamatan
1. Penampang melintang batang Zea mays / jagung (awetan)
Gambar 1. Zea mays
Keterangan gambar:
1. Collenchyma 4. Phloem
2. Xilem vessel 5. Fibrous sheath (scelenchyma)
3. Parenchyma 6. Epidermis
Deskripsi
Tumbuahn memiliki jaringan pengangkut yaitu xilem yang berada didalam
dan berfungsi untuk mengangkut unsur hara dari akar ke daun dan floem
berada di luar berfungsi untuk menyebar hasil fotosintesis ke seluruh
tumbuh-tumbuhan. Pada gambar Zea mays, buluh tapis tampak berbentuk
persegi banyak. Sementara itu sel pengiring yang berada di dekat buluh
tampak berukuran lebih kecil dari buluh tapis.
2. Irisan melintang daun Ficus sp / Beringin (awetan)
Gambar 2. Ficus sp
Deskripsi
Pada gambar daun Ficus sp diatas terlihat sel-sel yang tersebar. Sel-sel
tersebut adalah mesofil.
Beringin banyak ditemukan di tepi jalan, pinggiran kota atau tumbuh di
tepi jurang. Pohon besar, tinggi 20 - 25 m, berakar tunggang. Batang
tegak, bulat, permukaan kasar, cokelat kehitaman, percabangan simpodial,
pada batang keluar akar gantung (akar udara). Daun tunggal, bertangkai
pendek, letak bersilang berhadapan, bentuknya lonjong, tepi rata, ujung
runcing, pangkal turnpul, panjang 3 - 6 cm, lebar 2 - 4 cm, pertulangan
menyirip, hijau. Bunga tunggal, keluar dari ketiak daun, kelopak bentuk
corong, mahkota bulat, halus, kuning kehijauan. Buah buni, bulat,
panjang 0,5 - 1 cm, masih muda hijau, setelah tua merah. Biji bulat,
keras, putih.
3. Darah manusia (awetan)
Gambar 3. Darah manusia
Keterangan gambar :
a. Eritrosit
b. Neutrofil
c. Eosinofil
d. Limfosit
Deskripsi
Darah manusia tersusun dari plasma darah dan sel-sel darah. Pada hasil
pengamatan diatas sel darah manusia yang terlihat adalah eritrosit dan
leukosit. Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Tiap sel
darah merah (Eritrosit) mengandung 200 juta molekul hemoglobin.
Hemoglobin inilah yang memberikan warna merah pada eritrosit, eritrosit
mempunyai bentuk bikonkaf, seperti cakram yang tidak berinti. Selain
Eritrosit sel darah putuih (leukosit) juga terlihat bentuk leukosit
bervariasi, dan mempunyai ukuran lebih besar daripad eritrosit. Leukosit
mempunyai inti bulat dan cekung. Leukosit memiliki fungsi untuk
pertahanan tubuh terhadap penyakit oleh bakteri atau benda asing.
4. Villi intestinalis / Usus halus (awetan)
Gambar 4. Villi intestinalis
Keterangan gambar :
1. Otot melingkar
Deskripsi
Usus halus merupakan organ pencernaan mahluk (organisme) tingkat tinggi.
Pada hasil pengamatan diatas terlihat otot melingkar, yang fungsinya
berperan dalam peredaran darah dan membantu sari-sari makanan
V. Pembahasan
Jaringan Tumbuhan
Berdasarkan sifatnya, ada dua macam jaringan yang menyusun tubuh
tumbuhan, yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa. Jaringan muda
mempunyai sifat selalu membelah sehingga mempunyai fungsi menambah
panjang akar maupun batang.
Jaringan Hewan
Struktur tubuh hewan tersusun atas sel, jaringan, organ dan system
organ. Berbagai struktur organ akan menyusun individu. Sel hewan adalah
unit terkecil secara structural dan fungsional penyusun individu hewan.
Untuk mendukung fungsi tersebut sel tersusun oleh organel. Jaringan
adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama
terdapat empat jaringan utama penyusun individu, yaitu jaringan
epithelium, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf.
Dari hasil pengamatan penulis dapat membedakan jaringan tumbuhan dan
jaringan hewan yang terdiri dari :
Jaringan pada tumbuhan dapat memiliki fungsi spesifik, misal: xilem
dan phloem masing-masing untuk mentransport zat-zat dari akar ke daun
dan dari daun ke seluruh tumbuhan
Jaringan struktural pada hewan menggunakan mineral kalsium (proses
kalsifikasi), jaringan struktural pada tumbuhan menggunakan lignin
Tidak terdapat jaringan pada tumbuhan yang analog dengan jaringan
saraf pada hewan
Pada hewan terdapat jaringan-jaringan pembentuk organ-organ
pencernaan untuk memecah makromolekul menjadi monomer-monomernya,
kebalikannya pada tumbuhan terdapat jaringan (mesofil daun) yang
membentuk makromolekul dari molekul-molekul sederhana yang diperole dari
akar (air, dll) dan udara (CO2)
VI. Simpulan
Berdasarkan sifatnya, ada dua macam jaringan yang menyusun tubuh
tumbuhan,
1. Jaringan muda
2. Jaringan dewasa
Adapun jaringan tumbuhan yang ikut berperan aktif dalam membangun tubuh
tumbuhan yaitu:
1. Jaringan parenkim (dasar)
2. Berkas pengangkut
3. Jaringan penguat
Struktur tubuh hewan tersusun atas sel, jaringan, organ dan system
organ. Berbagai struktur organ akan menyusun individu. Sel hewan adalah
unit terkecil secara structural dan fungsional penyusun individu hewan.
Untuk mendukung fungsi tersebut sel tersusun oleh organel. Jaringan
adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama.
Pada jaringan hewan terdapat beberapa jaringan yang berperan aktif
sesuai dengan fungsinya antara lain:
1. Jaringan epithelium
Berfungsi untuk melindungi permukaan luar dan dalam organ.
2. Jaringan ikat biasa
Berfungsi untuk melindungi jaringan dan organ dan mengikat sel-sel untuk
membentuk jaringan dan mengikat jaringan dan jaringan untuk membentuk
organ.
3. Osteon (Jaringan Tulang Sejati)
Berdasarkan kepadatan matriks ada atau tidak ada rongga di dalamnya ,
tulang dibedakan menjadi dua, yaitu:
Tulang kompak (keras) Tersusun atas matriks yang rapat.
Tulang Spons (bunga karang) Matriksnya tersusun longgar.
4. Jaringan darah
Berfungsi untuk pengangkutan CO2 dan O2, sari-sari makanan, hormon, sisa
metabolisme dan alat pertahanan tubuh.
5. Limfe (Jaringan Getah Bening)
Tersusun atas sel-sel limfosit dan makrophag serta serat-serat retikuler
yang menjadi rangka untuk menahan timbunan limposit dan makrophage.
6. Jaringan Otot
Tersusun atas sel-sel otot. Mempunyai sifat kontraktibilitas dan
relaksibilitas. Jaringan otot berdasarkan struktur penyusunnya dibedakan
menjadi tiga,
7. Jaringan Lemak
Tersusun atas sel-sel lemak dan matriks. Jaringan lemak bersal dari
sel-sel mesenkim.
Fungsi jaringan lemak adalah untuk cadangan energi,penjaga kestabilan
tubuh danproteksi mekanis.
8. Jaringan Syaraf
Jaringan syaraf tersusun atas sel-sel syaraf (neuron). Jaringan syaraf
merupakan perkembangan dari lapisan embrional ectoderm. Jaringan syaraf
sangat penting untuk mengatur kerja organ-organ tubuh bersama system
hormon.
Read more at: http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/10/jaringan-hewan-dan-tumbuhan.html
Copyright aadesanjaya.blogspot.com
gambar sel tumbuhan dan hewan beserta fungsinya (11),jaringan hewan (9),Struktur hewan (7),organel sel hewan dan tumbuhan (6),gambar organel-organel sel hewan dan sel tumbuhan (4),sel tumbuhan dan hewan beserta keterangannya (4),struktur tubuh tumbuhan (4),gambar jaringan hewan (4),jaringan hewan dan tumbuhan (3),SEL PADA HEWAN (3),sel-sel pada hewan (3),nukleus sel tanpa keterangan (3),pengertian hereditas pada biologi (2),pengertian hereditas (2),struktur inti sel (2),protoplasma adalah (2),sel tumbuhan jpg (2),gambar sel beserta strukturnya (2),TEORI MAKHLUK HIDUP (2),DASAR TEORI STRUKTUR SEL TUMBUHAN DAN HEWAN (2),sel sel hewan (2),SEL TANAMAN (2),fungsi sel hewan dan tumbuhan (2),sel sebagai unit struktural dan fungsional (1),sel merupakan satuan reproduksi makhluk hidup (1)
Read more at: http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/10/jaringan-hewan-dan-tumbuhan.html
Copyright aadesanjaya.blogspot.com
Teori mengenai Sel – Sahabat Pustakers, pada kesempatan kali ini, Pustaka sekolah akan share mengenai beberapa teori mengenai sel yang terdapat baik pada sel manusia, hewan, dan tumbuhan. Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah
ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi
sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para
ahli biologi, antara lain seperti berikut.
Robert Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan
tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel
yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya
diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran
inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang
terjadi di dalam sel.
Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada
tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes
Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya
nama protoplasma.
Max Schultze (1825-1874)
Ia
menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan.
Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat
beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
a. sel merupakan unit struktural makhluk hidup;b. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;c. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;d. sel merupakan unit hereditas.
Robert Hooke (1635-1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada
sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui
terlihat rongga-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat
secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari
rongga tersebut dinamakan sel.
Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan.
Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang
tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari
tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan.
Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga
tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan
terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua penelitian tersebut
keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk
hidup.[ps]
0 komentar:
Posting Komentar